Selasa, 30 November 2021

POKDARWIS DESA MANGKUBUMI

     Desa Mangkubumi merupakan desa  yang dikenal sebagai Desa yang memiliki banyak sekali UMKM. Padahal, selain UMKM Desa mangkubumi juga memiliki beberapa potensi wisata yang apabila dikembangkan dapat dijadikan salah satu hal yang dapat menambah nilai desa di mata masyarakat luar. Contohnya saja Pasarean Kramat Jati yang ada dipostingan  sebelumnya. namun potensi itu hanya akan tetap menjadi potensi atau bahkan mungkin dilupakan jika masyarakatnya tidak melakukan sesuatu. 

    Oleh karena itu, Pada Jumat (19/11/21) Mahasiswa KKN Tematik Universitas Galuh yang berada di Desa Mangkubumi bekerja sama dengan Aparat Desa, Karang Taruna dan Tokoh Masyarakat setempat untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) tingkat Desa Mangkubumi. 


    Sekretaris Desa Mangkubumi Gilar Yuga Noerisman S.Pd menyampaikan bahwa Pemerintah Desa memberikan Apresiasi dan sangat terbantu dengan adanya KKN Tematik Universitas Galuh di Desa Mangkubumi karena memberikan banyak hal bermanfaat untuk Masyarakat. Berawal dari pembentukan POKDARWIS ini diharapkan pengurus POKDARWIS dan masyarakat dapat melestarikan dan mengembangkan potensi yang ada di Desa Mangkubumi, seperti Pasarean Kramat Jati yang tentunya memiliki sejarah yang penting bagi Desa.

Andi Romdoni, ketua POKDARWIS terpilih, menyampaikan visi misi dari POKDARWIS yaitu : 

Menjadikan wisata Ciamis yang mandiri, memberikan kesejahteraan bagi masyarakat menggunakan sistem CBT serta ekowisata.

hal ini merupakan upaya yang dilakukan mahasiswa KKN Tematik Universitasi Galuh untuk membantu menggali Potensi Wisata di desa Mangkubumi secara berkelanjutan. karena diharapkan dengan adanya POKDARWIS ini, ketika Masa KKN Tematik sudah berakhir maka anggota pokdarwis dapat melanjutkan untuk melestarikan dan membangun kembali potensi wisata yang ada, baik berupa Wisata Religi maupun agriculture.

Rabu, 24 November 2021

PASAREAN KRAMAT JATI



PASAREAN KRAMAT JATI

    Pasarean Kramat Jati merupakan salah satu Potensi Wisata yang ada di Desa Mangkubumi Kec. Sadananya Kab. Ciamis yang berada didekat kantor Desa Mangkubumi, dapat diakses dengan berjalan kaki maupun dengan kendaraan roda dua. 
    Kramat Jati merupakan makam dari mendiang Patih Bangsoa dan istrinya, Nyimas Siti Ayu. Makam tersebut telah ditemukan dari sebelum tahun 80-an, walaupun belum ada penelitian yang dapat memastikan hal tersebut. Menurut informasi, Patih Bangsoa dulunya adalah seorang Pengawal Bupati Natanegara yang merupakan seorang bupati sementara di Kabupaten Galuh pada tahun 1812. 
    Pada masa itu, Bupati Natanagara mengusulkan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Randegan. Namun, usulan itu ditolak oleh Belanda. Kemudian terjadi beberapa konflik di Cilacap tepatnya di daerah Dayeuhluhur. Akibatnya, dikarenakan Natanagara dianggap tidak mampu untuk menyelasaikan beberapa konlfik tersebut, kemudian Bupati Natanegara dilengserkan.
    Natagara digantikan oleh Bupati Sutawijaya yang sama-sama berasal dari Cirebon. Setelah Natanagara lengser dari jabatan Bupati, Natanagara tidak kembali ke daerah asalnya, tetapi memilih untuk melanjutkan menyebarkan agama islam di daerah Galuh. Dengan hakikat dan syariatnya, Natanagara dan juga Patih Bangsoa singgah di wilayah Sadananya tepatnya di Desa Mangkubumi, kemudian memperluas ajaran islam di Mangkubumi. Hubungan Natanagara dengan Patih Bangsoa tepatnya bisa disebut sebagai teman seperjuangan dalam menyebarkan agama islam.

    Dengan Sejarah Tersebut, tentunya Pasarean Kramat Jati memiliki arti yang cukup penting bagi Desa mangkubumi, diharapkan Pasarean Kramat Jati ini dapat dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat sekitar maupun para peziarah yang datang. 
Apabila teman-teman ingin datang untuk berziarah ketempat ini, diharapkan untuk menjaga kebersihan dan juga jangan lupa bersuci terlebih dahulu yaaa ^^

Mahasiswa KKNT Universitas Galuh mnengunjungi Pasarean Kramat Jati








Senin, 15 November 2021

DESA MANGKUBUMI

 DESA MANGKUBUMI


Desa Mangkubumi adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Desa Mangkubumi terletak di antara 109°27’30’’-109°28’13’’ garis Bujur Timur dan 7°50’-7°50’84’’ garis Lintang Selatan dengan memiliki banyak potensi desa. 


Tidak ada sumber primer, baik prasasti ataupun naskah tertulis yang menjelaskan sejarah awal keberadaan Desa Mangkubumi. Sejarah Desa Mangkubumi hanya dipahami dari cerita lisan yang disampaikan secara turun temurun dari generasi ke generasi.


Dari cerita-cerita lisan itu diyakini bahwa Desa Mangkubumi termasuk salah satu desa yang keberadaanya sudah cukup tua. Desa Mangkubumi diperkirakan sudah ada pada masa-masa berdirinya Kerajaan Galuh, Jawa Barat pada abad ke – 6. Desa Mangkubumi masuk wilayah Kerajaan Galuh.

Karena masuk dalam wilayah Kerajaan Galuh yang berbudaya Sunda, kehidupan masyarakat Desa Mangkubumi pun juga tidak lepas dari pengaruh budaya Sunda itu. Pengaruh paling besar bisa dilihat dari bahasa yang dipakai warga Desa Panda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Guru Besar Ilmu Linguistik Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Prof. Dr. Cece Sobarna, tahun 1989, disimpulkan bahwa bahasa Sunda pernah menjadi bahasa tutur masyarakat Panda. Nama-nama tempat dan sungai, seperti, Cireang, Cukangawi, Cipancur, Citunggul, Cipeundeuy, Cibrewek, dan lain sebagainya menunjukkan adanya pengaruh kuat bahasa Sunda di Desa Panda.

Menurut Sobarna, Bahasa Sunda di Desa Panda termasuk Bahasa Sunda yang tidak mengenal kasar-halus. Masyarakat Panda menyebutnya dengan istilah bahasa Sunda “badeolan”. Beberapa kosa kata bahasa Sunda di Desa Panda tidak lagi ditemukan pada pengguna bahasa Sunda yang berada di wilayah Bandung dan sekitarnya (wilayah Priangan), tetapi memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Sunda di wilayah Banten.

Cerita lain menyebutkan, sebelum dihuni oleh manusia, Desa Panda berwujud hutan belantara yang di dalamnya hidup binatang buas, jin dan siluman. Mbah Damarwulan, Mbah Panusupan, dan Mbah Jayasengara dianggap sebagai para leluhur yang berjasa besar dalam mendirikan Desa Panda. Merekalah yang mengusir jin dan siluman jahat sehingga Desa Panda dapat dihuni oleh manusia hingga sekarang.

Warga Desa Panda juga memiliki leluhur yang dikenal dengan nama Mbah Darmokusumo. Mbah Darmokusumo ini seringkali digambarkan sebagai sosok yang memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dan totalitas kepasrahan kepada Sang Illahi. Bagi warga Panda, sosok Darmokusumo menjadi sosok yang dibanggakan, karena memiliki banyak keutamaan-keutamaan dalam perilaku. Karena keutamaan-keutamaan perilakunya tersebut, sosok Darmokusumo seringkali dikait-kaitkan dengan asal-usul nama Panda. DERMA berarti memberi, AJI berarti sesuatu yang berharga. Nama Panda mengandung makna dan semangat untuk selalu memberikan kebaikan terus menerus kepada sesama.

Diceritakan juga, konon, sebelum masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyumas, pada awalnya Desa Panda menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap. Tetapi tidak jelas kapan masa-masa masuk ke dalam wilayah Kabupaten Cilacap dan kapan mulai masuk wilayah Kabupaten Banyumas. Jejak yang bisa ditemukan hanyalah bahwa dari awal adanya Desa Panda hingga sekarang, Desa Mangkubumi telah dipimpin oleh 14 (empatbelas) Lurah/Kepala Desa.

 


Sumber : Website Resmi Desa Mangkubumi


(https://www.mangkubumi.desa.id)

POKDARWIS DESA MANGKUBUMI

      Desa Mangkubumi merupakan desa  yang dikenal sebagai Desa yang memiliki banyak sekali UMKM. Padahal, selain UMKM Desa mangkubumi juga ...